Bahan makanan organik sedang populer di
masyarakat kita. Tak heran banyak tanaman organik yang dijual di pasar
atau supermarket. Sebenarnya, pertanian organik merupakan cara menanam
tumbuhan tanpa menggunakan bahan kimia sehingga tidak merusak kesehatan
manusia.
"Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,
lingkungan tidak tercemar, melestarikan keanekaragaman hayati, dan
mengurangi erosi akibat pengolahan tanah. Organik itu lebih sehat dan
sistem tanamnya berbeda dengan pertanian biasa," kata Tutor Mobil Hijau
Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Fidryaningsih
Fiona, ditulis Selasa 28/1/2014).
Begini perbedaan sistem penanaman organik dan biasa menurut Fidry yang juga lulusan pendidikan perkebunan dan kehutanan.
1. Persiapan benih
Benih organik berasal dari tanaman alami kalau pertanian biasa benihnya dari hasil persilangan atau rekayasa genetik.
2. Pengolahan Tanah
Karena
memakai traktor mesin, tanah pada pertanian biasa menjadi padat dan
akibatnya organisme tanah mati. Sedangkan pada pertanian organik
pengolahan tanah diminimalkan dengan membiarkan organime tanah tetap
hidup sehingga memperkecil risiko kerusakan tanah.
3. Persemaian atau Persiapan Bibit
Organik dibuat secara alami sementra pertanian biasa dilakukan dengan menyiapkan bibit dan pupuk dari bahan kimia sintetik.
4. Penanaman
Pada
pertanian biasa, tanaman hanya sejenis dan tidak ada kombinasi,
sementara para pertanian organik ada bermacam jenis tanaman dan ada
kombinasi tanaman pendamping serta penataan tanaman.
5. Pengairan
Organik menggunakan air bersih bebas dari bahan kimia, pertanian biasa menggunakan sumber air dari mana saja.
6. Pemupukan
Pertanian biasa menggunakan pupuk kimia sedangkan organik menggunakan pupuk kandang.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pertanian biasa menggunakan pestisida dan zat kimia lainnya sedangkan organik menggunakan pertimbangan alam.
8. Panen
Hasil panen organik bersih dan sehat untuk dikonsumsi sementara hasil panen pertanian biasa biasanya sudah tercemar zat kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar